Sayang............
Waktu kutulis surat ini, aku sedang menyelesaikan run-ku
yang keduapuluhdua.
Entahlah.. kala memandang kukus jenuh yang mengepul
manja hingga terbirit malu
meninggalkan boiler, aku lihat bayanganmu di sana.
Bayangan syahdu, gemulai,
sendu yang dihiasi dengan senyum continuous yang
meneduhkan, namun di balik
keteduhan itu terdapat cahaya yang sanggup memancarkan
berjoule-joule energi
untuk menggerakkan turbin hatiku.
Tidakkah engkau tahu bahwa fluida di tubuh ini mengalir
turbulen dengan laju
alir linier yang sangat tinggi. Sekonyong-konyong
viskositasnya menurun tajam.
Bahkan friction factor pun tak lagi mempengaruhi
perpindahan massanya. Fenomena
ini sering terjadi tatkala bayang-bayangmu yang berkedok
kukus itu berdifusi
melalui membran-membran sukma yang terbuat dari polimer
polilovin buatan Prof.
Mc Cabe setelah melalui laku ritual di atas puncak kolom
distilasi
berefisiensi Murphree sebesar 70% setinggi 80 m.
Aku sangat menyadari cintapun memerlukan proses
pemurnian, dipilah-pilah
berdasarkan sifat fisik dan kimianya sebelum lebur ke
dalam converter
bertekanan dan bertemperatur tinggi. Tak terkecuali pula
cintaku. Aku masih
sangsi akan kemurnian cintaku padamu dari
impurities-impurities lain yang dapat
menimbulkan kerak di dinding hatimu. Aku pun masih
khawatir spesifikasi heat
exchanger yang membantu terselenggaranya cinta itu masih
jauh dari standar TEMA
(Taktik Efisien dalam Menjalin Asmara). Yah bagaimanapun
juga dalam setiap
proses terjadinya cinta selalu melibatkan perpindahan
panas.
Susanna....
Di malam yang dingin ini, dengan suhu lingkungan yang
mendekati titik beku
aseton, aku masih termenung. Mencoba bercumbu dengan
secangkir kopi yang
diekstrak dengan CO2 superkritik yang menari-nari di
atas screw conveyor masuk
ke dalam lambung, sebuah Reaktor Tangki Ideal Kontinu di
dalam tubuh dengan
katalis asam klorida. Sayang sekali...... aku tak
berminat menghabiskan waktu
mempelajari kinetikanya. Teringat reaktor, tiba-tiba
terbesit kenangan akan
perpaduan dan interaksi antara molekul cintamu dan
cintaku tiga tahun lampau.
Dengan kesetiaan dan kepercayaan sebagai agitatornya.
Kasih sayang sebagai
katalisnya yang akan memperkecil waktu tinggal dan
mempercepat impian kita kala
itu.
Huaaahhhh........cukup lama kita membicarakan cinta,
Sayang. Sudahkah kau mengerti
apa arti cinta setelah sekian lama kau terabsorpsi ke
dalamnya? Cinta itu
laksana pembicaraan LABTEK (OTK), honey. Ketika kau
belum mendapatkannya, kau
akan berbanjir peluh mengejar-ngejar seperti seorang
process engineer
kehilangan valve yang disayanginya. Kau akan
menghabiskan separuh waktumu untuk
mempelajari kelemahan dan kekuatannya. Tak peduli
seperti apa orang
yang akan kau hadapi kelak. Dan selalu kembali tatkala
sepi menyerangmu. Tapi..
setelah kau mendapatkannya, kau akan mendapati bahwa
dirimu begitu tolol dan
bodoh, ternyata memang tidak sesederhana apa yang engkau
bayangkan sebelumnya.
Susanna......malam begitu dingin. Kuberharap udara
dingin ini mendatangkan
keuntungan bagi kelangsungan proses kita. Proses yang
butuh beberapa tahap lagi
untuk mencapai keadaan steady state. Dan di luar itu
selalu terdapat
gangguan-gangguan baik yang terukur maupun tidak
terukur. Kita harus selalu
siap dengan metode pengendalian diri yang ampuh guna
mengembalikannya ke jalur
yang kita impikan bersama.
Kemarilah, kasih. Dekaplah aku, marilah kita berbagi
panas asmara, tak peduli
apakah secara konduksi, konveksi ataupun radiasi. Sebab
tanpa pertukaran panas,
aku yakin proses kita akan terhenti sampai di sini.
Yah.. satu hal yang harus kau ingat. Aku memang cinta
diagram fasa, steam
table, butiran packing, evaporator, kolom absorber,
cooling tower, Christy
Geankoplis, Perry, Van Ness, dan....... (biippp.. nama
seorang dosen TK). Tapi..... selalu hanya satu nama
yang selalu tersebut dari bibirku yang gemetar.....
Namamu.....
Save to Delicious with other 0 happy readers
Home
Free Services
free 4 you
Page 3
Page 4
Contact me
Feed RSS
|
2008 Your site |